Mantra Sukses : "Saya layak sukses..! Saya sangat mampu, karena memang seharusnya demikian..! Saya hidup dalam kelimpahan terus-menerus..! Saya kuat, saya percaya diri, saya tenang, saya bahagia, saya dicintai..!"
Anda tidak percaya kalau orang bodoh bisa lebih sukses dari orang pintar?. Berikut ini adalah beberapa fakta yang menunjukkan bahwa orang bodoh justru lebih sukses dari orang pintar. Silahkan dibaca dan direnungkan.
1. Orang bodoh sulit dapat kerja, akhirnya dia
memutuskan untuk berbisnis. Agar bisnis berhasil, ia
merekrut orang pintar. Walhasil, boss orang pintar
adalah orang bodoh.
2. Orang bodoh sering melakukan kesalahan, maka
dari itu ia merekrut orang pintar untuk memperbaiki
yg salah. Walhasil, orang bodoh bisa memerintah
orang pintar untuk keperluannya.
3. Orang pintar belajar utk mendapatkan ijazah &
mencari kerja. Orang bodoh berpikir secepatnya
mendapatkan uang utntuk membayar orang pintar.
4. Orang bodoh berpikir pendek untuk memutuskan
sesuatu yg dipikirkan panjang-panjang oleh orang
pintar. Walhasil orang pintar selalu menjadi staf
orang bodoh.
5. Saat bisnis orang bodoh mengalami kelesuan, dia
melakukan PHK kepada orang pintar yang bekerja.
Tapi saat bisnis orang bodoh maju, orang pintar
akan menghabiskan waktu untuk bekerja keras
dengan hati senang, sementara orang bodoh
menghabiskan waktu utk bersenang-senang dengan
keluarganya.
6. Mata orang bodoh selalu mencari apa yg bisa
dijadikan duit. Mata orang pintar selalu mencari
kolom lowongan pekerjaan.
7. Bill Gates, Dell, Henry Ford, Liem Swie Liong tidak
pernah dapat S1, tapi menjadi kaya dan sukses.
Ribuan orang pintar bekerja untuk mereka dan
ribuan jiwa keluarga bergantung pada mereka.
PERTANYAANNYA :
- Mendingan jadi orang pinter atau orang bodoh ?
- Pinteran mana, orang pinter atau orang bodoh ?
- Mana yang lebih susah, orang pinter atau orang
bodoh ?
KESIMPULAN :
Jangan lama2 jadi orang pinter. Jadilah orang bodoh
yg pinter, daripada jadi orang pinter yg bodoh.
Kata kuncinya adalah 'resiko' & 'berusaha'. Karena
orang bodoh berpikir pendek, maka dia bilang
resikonya kecil, selanjutnya dia berusaha agar resiko
betul-betul kecil.
Sedangkan orang pintar selalu berpikir panjang,
maka dia bilang resikonya besar, selanjutnya dia
tidak berusaha mengambil resiko tersebut, &
memilih mengabdi pada orang bodoh.
Di manakah posisi kita saat ini? Berhentilah meratapi
keadaan kita yg sekarang. Ini hanya sebuah Refleksi
dari semua Retorika dan Dinamika kehidupan.
Semua pilihan & keputusan ada di tangan kita untuk
merubahnya.
- salam super -
Mario Teguh